RLI, Cikarang – Kabel listrik merupakan komponen vital dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, kantor, maupun industri. Namun, tidak jarang kita mendengar kabar terjadinya ledakan atau kebakaran yang dipicu oleh kabel. Pertanyaan yang sering muncul adalah: mengapa kabel bisa meledak? Dari pertanyaan ini kita perlu meninjau beberapa faktor utama yang memengaruhi keamanan kabel, mulai dari kelebihan beban listrik (overload), korsleting, hingga kualitas kabel yang buruk.

1. Overload: Beban Listrik yang Berlebihan

Salah satu penyebab paling umum kabel meledak adalah overload atau beban berlebih. Kabel memiliki kapasitas hantar arus yang terbatas. Jika arus listrik yang melewati kabel melebihi batas kemampuan, maka kabel akan panas berlebihan.

Dalam jangka waktu tertentu, panas ini akan merusak lapisan isolasi kabel, membuatnya rapuh dan mudah terbakar. Pada kondisi ekstrem, isolasi yang terbakar dapat memicu ledakan kecil disertai percikan api. Fenomena ini sering terjadi ketika satu stop kontak dipaksa menyalakan banyak perangkat berdaya tinggi secara bersamaan, seperti AC, kulkas, dan mesin cuci.

2. Korsleting Listrik

Korsleting listrik adalah kondisi ketika arus mengalir langsung dari kabel fasa ke kabel netral tanpa melalui beban. Hal ini bisa terjadi jika lapisan isolasi kabel rusak atau terkelupas, sehingga kedua inti kabel bersentuhan.

Korsleting menghasilkan arus sangat besar dalam waktu singkat. Akibatnya, kabel dapat mengeluarkan percikan api, suara ledakan, bahkan memicu kebakaran. Kasus korsleting inilah yang paling sering diberitakan sebagai penyebab kebakaran rumah maupun gedung.

3. Kualitas Kabel yang Buruk

Tidak semua kabel dibuat dengan standar yang sama. Kabel berkualitas rendah biasanya memiliki inti tembaga campuran atau diameter yang lebih kecil dari standar. Selain itu, lapisan isolasi yang tipis membuat kabel rentan rusak ketika terpapar panas, lembap, atau tekanan mekanis.

Kabel semacam ini ibarat “bom waktu” di instalasi listrik. Saat digunakan terus-menerus, terutama pada beban tinggi, kabel bisa cepat panas, meleleh, lalu meledak. Oleh karena itu, pemilihan kabel dengan standar SNI dan IEC sangat penting untuk menjamin keamanan.

Pencegahan: Investasi untuk Keselamatan

Ledakan kabel dapat dicegah dengan langkah sederhana namun penting:

  • Gunakan kabel berstandar SNI dan IEC, seperti Kabel Jembo, yang telah teruji ketahanan dan keamanannya.
  • Pastikan instalasi listrik dilakukan oleh tenaga ahli bersertifikat.
  • Hindari penggunaan stop kontak berlebih pada satu titik.
  • Lakukan pemeriksaan rutin instalasi, terutama di area dengan kelembapan tinggi.

Kabel yang meledak bukanlah peristiwa mendadak tanpa sebab, melainkan akibat dari overload, korsleting, atau kualitas kabel yang buruk. Dengan memilih kabel berstandar resmi dan melakukan instalasi sesuai aturan, kita dapat mencegah risiko kebakaran maupun kerusakan serius. Investasi pada kabel berkualitas adalah investasi pada keselamatan jangka panjang.

RLI, Cikarang – Tahukah kamu, tidak semua kabel memiliki kualitas yang sama. Untuk memastikan sebuah kabel benar-benar aman, tahan lama, dan sesuai standar nasional dan internasional, perlu dilakukan serangkaian uji kabel (cable testing) di laboratorium khusus.

Artikel ini membahas empat jenis pengujian kabel utama, yaitu flame test, UV test, water resistance test, dan bend test. Keempat pengujian ini penting untuk memastikan kabel tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga aman digunakan di berbagai kondisi lingkungan.

1. Flame Test: Uji Tahan Api

Salah satu risiko terbesar dalam instalasi listrik adalah kebakaran. Flame test atau uji tahan api dilakukan untuk menilai kemampuan kabel dalam menahan api dan mencegah perambatan nyala. Jika kabel mudah terbakar, maka risiko kebakaran pada gedung atau fasilitas industri akan meningkat drastis.

Kabel yang lulus flame test terbukti lebih aman digunakan di area berisiko tinggi seperti gedung publik, pabrik, dan transportasi. Selain itu, uji ini juga menjadi syarat wajib untuk memenuhi persyaratan lulus uji hambat api (fire-retardant test) berdasarkan standar IEC 60332-1, yang memastikan kabel memenuhi kriteria keamanan.

2. UV Test: Uji Ketahanan Sinar Ultraviolet (UV)

Kabel yang digunakan di luar ruangan sering terpapar sinar matahari langsung. Paparan sinar ultraviolet (UV) dalam jangka panjang dapat merusak material kabel, membuatnya getas, rapuh, dan akhirnya retak.

Melalui UV test, produsen dapat memastikan kabel mampu bertahan dari paparan sinar matahari tanpa kehilangan fungsi. Kabel yang lolos uji UV memiliki umur pakai lebih panjang, serta lebih aman digunakan pada instalasi luar ruangan seperti penerangan jalan, panel surya, dan jaringan listrik outdoor.

3. Water Resistance Test: Uji Ketahanan Terhadap Air

Lingkungan lembap atau basah bisa menjadi musuh besar bagi kabel listrik. Air dapat merusak isolasi kabel, memicu korosi, bahkan menimbulkan korsleting. Oleh karena itu, dilakukan water resistance test untuk menilai ketahanan kabel terhadap air dan kelembapan.

Dalam uji ini, kabel ditempatkan dalam berbagai kondisi, mulai dari perendaman langsung, kelembapan tinggi, hingga variasi suhu. Kabel yang dinyatakan lolos bisa digunakan untuk aplikasi bawah tanah, area laut, hingga lingkungan dengan kelembapan ekstrem. 

4. Bend Test: Uji Fleksibilitas Kabel

Tidak semua instalasi listrik menggunakan kabel yang statis, sebagian justru harus tahan terhadap pergerakan. Pada industri seperti mesin manufaktur, kabel sering mengalami tekukan berulang. Karena itu, dilakukan bend test untuk mengukur fleksibilitas kabel.

Dalam uji ini, kabel dibengkokkan berkali-kali pada sudut tertentu, bahkan hingga ribuan kali, untuk meniru kondisi penggunaan nyata. Kabel yang fleksibel akan lebih mudah dipasang, lebih awet, serta membantu mengurangi biaya perawatan di masa depan.

Pengujian kabel bukan sekadar prosedur teknis, melainkan jaminan keamanan dan kualitas. Dengan melalui flame test, UV test, water resistance test, dan bend test, kabel dapat dipastikan memiliki daya tahan tinggi dan aman digunakan di berbagai kondisi.

Bagi konsumen, memilih kabel yang sudah teruji sangat penting untuk mengurangi risiko kebakaran, korsleting, maupun kerusakan sistem listrik. Dengan kata lain, pengujian kabel adalah investasi untuk keselamatan, keandalan, dan efisiensi jangka panjang.

Kabel Jembo, sebagai kabel berstandar SNI dan IEC, telah melewati berbagai uji kualitas di laboratorium sehingga terbukti andal untuk kebutuhan instalasi rumah, gedung, maupun proyek industri.

Dengan demikian, pengujian kabel tidak hanya menjamin keselamatan, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang dalam keandalan dan efisiensi sistem listrik. Dengan menggunakan kabel Jembo yang terjamin mutunya, Anda mendapatkan perlindungan lebih baik sekaligus kualitas instalasi yang tahan lama.

Hampir semua orang menggunakan listrik setiap hari. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa listrik juga dapat mengalami kebocoran. Istilah kebocoran listrik bukan berarti listrik menetes seperti air, melainkan kondisi ketika arus listrik menyimpang dari jalur yang seharusnya. Hal ini biasanya terjadi akibat isolasi kabel yang rusak, sambungan instalasi yang longgar, atau peralatan listrik yang bermasalah. Arus yang keluar dari jalur normal ini tidak hanya menyebabkan pemborosan energi, tetapi juga menimbulkan risiko berbahaya.

Jika kebocoran listrik dibiarkan, dampaknya bisa sangat serius. Peralatan elektronik dapat cepat rusak karena menerima arus yang tidak stabil, tagihan listrik bisa membengkak tanpa alasan jelas, dan yang paling mengkhawatirkan, kebocoran listrik berpotensi memicu percikan api yang dapat berkembang menjadi kebakaran. Selain itu, kebocoran juga bisa menyebabkan sengatan listrik yang berbahaya bagi penghuni rumah.

Oleh karena itu, mengenali dan memeriksa kemungkinan adanya kebocoran listrik merupakan langkah penting yang sebaiknya dilakukan secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan sederhana, kita dapat mendeteksi masalah sejak awal sebelum berkembang menjadi bahaya yang lebih besar.

Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat dilakukan untuk memeriksa kebocoran listrik di rumah dengan aman.

1. Amati Tagihan Listrik

Pernah merasa pemakaian biasa saja, tapi tagihan melonjak? Itu bisa adalah tanda dari adanya arus yang keluar tanpa kita gunakan. Lonjakan yang tidak wajar sebaiknya jangan disepelekan.

2. Perhatikan Kinerja MCB

MCB (sakelar pengaman listrik) sering turun sendiri? Hal ini merupakan reaksi dari sistem karena ada kebocoran atau arus pendek listrik. Kalau ini terjadi berulang kali, jangan dipaksakan untuk tetap menyalakan saklar, lebih baik cari tahu penyebabnya terlebih dahulu.

3. Gunakan Obeng Tespen

Alat kecil ini bisa membantu mendeteksi adanya arus pada permukaan logam atau kabel. Matikan semua perangkat terlebih dahulu, lalu tempelkan tespen di titik yang dicurigai. Jika lampu tespen menyala padahal seharusnya tidak ada arus, kemungkinan terjadi kebocoran listrik.

4. Cek Kabel dan Stop Kontak

Kabel yang kulit luarnya mengelupas, meleleh, atau berubah warna bisa menjadi jalur bocor. Begitu juga stop kontak yang longgar atau berbau gosong. Jika menemukan tanda-tanda ini, sebaiknya segera ganti dengan yang baru dan sesuai standar.

5. Waspadai Gejala Setruman Listrik

Pernah menyentuh kulkas atau mesin cuci lalu terasa ada setruman kecil? Itu salah satu sinyal kuat adanya kebocoran listrik pada perangkat atau instalasi. Jangan dibiarkan, karena bisa membahayakan.

6. Gunakan Multimeter atau Clamp Meter

Jika mempunyai peralatannya, ukur arus yang mengalir. Ini cara yang lebih teknis, tapi hasilnya bisa lebih akurat. Jika tidak terbiasa, mintalah bantuan teknisi listrik supaya lebih aman.

Kebocoran listrik memang sering kali tidak terlihat secara kasat mata, tetapi dampaknya bisa sangat berbahaya jika diabaikan. Dengan mengenali gejalanya sejak dini dan melakukan pemeriksaan sederhana, Anda bisa melindungi rumah dari risiko korsleting, kerusakan peralatan elektronik, hingga kebakaran. Jangan ragu untuk memanggil teknisi listrik berpengalaman jika menemukan hal yang mencurigakan, karena keselamatan keluarga jauh lebih penting daripada sekadar menghemat biaya perbaikan.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, PT Rumah Listrik Indonesia (RLI) mengadakan perayaan sederhana namun penuh makna bersama seluruh karyawan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga sarana untuk memperkuat kebersamaan serta menumbuhkan semangat persatuan di lingkungan kerja.

Untuk menambah keceriaan, RLI menghadirkan dua permainan yang mengundang antusiasme tinggi dari para peserta. Permainan pertama adalah Tanya Jawab Seputar Kemerdekaan, di mana karyawan diuji pengetahuannya mengenai sejarah perjuangan bangsa, tokoh pahlawan, hingga peristiwa penting kemerdekaan. Suasana kompetitif terasa, namun tetap dibalut dengan tawa dan semangat kebersamaan. Melalui permainan ini, selain menambah wawasan, peserta juga diajak untuk lebih menghargai arti perjuangan yang telah mengantarkan Indonesia menjadi bangsa merdeka.

Permainan kedua adalah Mencari Barang dengan Topi Kerucut, sebuah permainan kekinian yang sedang tren. Para peserta harus mengenakan topi kerucut berukuran besar, lalu mencari barang yang ditentukan panitia. Karena keterbatasan pandangan akibat topi, aksi para karyawan sering kali mengundang tawa. Sorak-sorai dari rekan-rekan lain menambah semarak suasana, membuat permainan ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam perayaan.

Melalui kegiatan ini, PT Rumah Listrik Indonesia tidak hanya memeriahkan Hari Kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan antar karyawan. Tawa, kebersamaan, dan semangat persatuan yang tercipta diharapkan dapat menjadi energi positif untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan maupun bangsa.

Dengan semangat kemerdekaan yang terus menyala, PT Rumah Listrik Indonesia berkomitmen untuk terus berkarya, memberikan pelayanan terbaik, serta ikut berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-80! Merdeka!

RLI, Cikarang – Di tengah pesatnya pertumbuhan kawasan industri di Jawa Barat, kebutuhan akan sistem kelistrikan yang stabil dan efisien menjadi semakin penting. Dari sektor manufaktur, gedung komersial, hingga hunian, setiap elemen membutuhkan instalasi listrik yang aman dan berkualitas. Di sinilah Rumah Listrik Indonesia (RLI) hadir sebagai mitra yang siap memberikan solusi lengkap, bukan hanya produk, tetapi juga pelayanan yang cepat, tepat, dan profesional.

Pengiriman Cepat, Dukungan Maksimal!

RLI berlokasi di Jalan Industri Jababeka No.15, Pairsari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 17530. Kawasan ini merupakan pusat industri yang berkembang sangat pesat di Indonesia. Dikelilingi oleh ribuan perusahaan nasional dan multinasional, Jababeka menjadi pusat aktivitas ekonomi dan produksi yang dinamis.

Berada di lokasi ini, Kami lebih mudah menjangkau berbagai kebutuhan proyek industri dan komersial secara cepat yang tersebar di Bekasi dan sekitarnya. Selain itu, lokasi kami dekat dengan jalur utama dan akses tol, memungkinkan proses logistik berjalan lancar dan efisien.

Salah satu keunggulan utama RLI adalah kemampuan kami dalam memastikan distribusi produk yang cepat dan aman. Kami memahami bahwa proyek kelistrikan seringkali berjalan dengan tenggat waktu yang ketat. Maka dari itu, kecepatan dalam pengiriman menjadi prioritas utama.

RLI tidak hanya fokus pada proyek-proyek besar. Kami juga melayani kebutuhan rumah tangga, usaha kecil, dan kontraktor menengah. Mulai dari pemilihan kabel sesuai daya, hingga perencanaan instalasi listrik, tim kami siap membantu memberikan solusi sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan.

Dengan lokasi operasional di kawasan industri Jababeka dan tim teknis yang berpengalaman, RLI siap menjadi mitra terbaik untuk kelistrikan yang efisien dan sesuai standar.